Tugas KL Jaringan Komputer 1
Nama saya Wiyata Mandalaputra, namun teman-teman saya biasa memanggil saya Wira. Nama Wiyata Mandalaputra diberikan kepada saya untuk mengingatkan bahwa suatu berkah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa karena saat kelahiran saya, bertepatan dengan Bapak saya yang mendapat penghargaan di bidang wawasan Wiyata Mandala dan diberi kepercayaan memimpin satu SMA di kota kelahiran saya di Palangka Raya. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya lahir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada tanggal 3 Agustus 1996 dan Saat ini saya sedang menempuh pendidikan menjadi mahasiswa pada Prodi Ilmu Komputer dan Sistem Informasi (KOMSI) Untiversitas Gadjah Mada. Dalam keluarga, saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Saya memiliki dua orang kakak perempuan yang saat ini telah memiliki keluarganya sendiri. Bapak saya berasal dari Yogyakarta dan Ibu saya berasal dari Kalimantan Tengah.
Awal pendidikan saya berasal dari kota tempat kelahiran saya di Palangka Raya, di sini saya menempuh pendidikan tingkat TK (Taman Kanak-kanak) TK Kumala Bhayangkari. Di sini cita – cita pertama saya mulai terlintas. Pada saat itu saya melihat pertunjukan helikopter oleh pilot polisi yang mengendalikan helikopter, dari situ saya mulai berpikir jika sudah dewasa kelak saya ingin menjadi seorang pilot.
Berlanjut pada jenjang pendidikan saya selanjutnya yaitu SD (Sekolah Dasar). Saya menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 4 Menteng Palangka Raya salah satu SD favorit di kota Palangka Raya karena merupakan salah satu sekolah berstandar Nasional. Salah satu peristiwa yang masih saya ingat yaitu pada awal tahun pembelajaran di kelas 4, sekolah mengadakan tes untuk satu kelas unggulan, sialnya pada saat tes saya sedang terkena demam namun tetap saya paksakan untuk tetap ikut, dan benar saja saya gagal dan harus tetap berada di kelas regular. Itu merupakan salah satu kekecewaan saya pada saat itu, dan saya bertekad untuk lebih berprestasi di kelas regular dengan belajar dan berdoa. Satu tahun berjalan dan akhirnya saya berhasil mendapatkan apa yang saya inginkan. Saya berhasil mendapatkan ranking 1 di kelas dan berhak untuk melanjutkan kelas 5 di kelas unggulan. Hal ini saya rasa merupakan suatu keberhasilan atas apa yang telah saya lakukan selama setahun tersebut. Namun tetap saja hal tersebut hanyalah hal kecil karena hidup ini masihlah panjang. Pada saat penentuan kelulusan di kelas 6, di tahun itu juga untuk pertama kalinya diadakan ujian nasional untuk penentuan kelulusan tingkat sekolah dasar. Untungnya saya berhasil menjalaninya dan lulus dari sekolah dasar dengan hasil yang memuaskan.
Pada jenjang selanjutnya SMP (Sekolah Menengah Pertama) masih di kota yang sama, saya menempuh jenjang Sekolah Mengah Pertama di SMP Negeri 2 Palangka Raya, suatu kebanggan untuk saya karena sekolah ini merupakan suatu rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) pada saat itu dan saya lulus berkat hasil tes yang saya lakukan. Walaupun RSBI maupun SBI telah dihapuskan pada saat ini, bersekolah di tempat tersebut juga merupakan suatu kebanggan dan pengalaman yang menyenangkan dengan merasakan kegiatan belajar mengajar sehari – harinya dengan bahasa Inggris.
Jejang selanjutnya yaitu SMA (Sekolah Menegah Atas), di sini terdapat perbedaan dibandingkan dengan jenjang pendidikan sebelumnya karena saya menempuh pendidikan tingkat menengah atas di Yogyakarta yaitu di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Saya memilih untuk melanjutkan studi di Yogyakarta ini dikarenakan Yogyakarta merupakan kampung halaman Bapak saya, dan Universitas tujuan saya yaitu Universitas Gadjah Mada juga terdapat di kota ini. Dengan bermodalkan surat tanda lulus sementara dan NEM hasil ujian dari SMP saya, saya mendaftarkan diri saya di sekolah negeri di Yogyakarta. Untuk mendapatkan tempat di suatu sekolah negeri sebagai pendatang dari provinsi lain tidaklah mudah. Masalah yang saya temukan adalah siswa pindahan dari luar kota/provinsi harus menunjukkan ijazah asli dan SKHUN asli sebagai persyaratan. Hal tersebut membuat saya bingung karena ijazah dan SKHUN saya belum diterbitkan. Namun kabar baik datang, tidak lama setelah itu saya mendapat kabar bahwa Ijazah dan SKHUN sudah diterbitkan, untuk itu Ibu saya yang juga sedang bersama saya dan Bapak saya di Yogyakarta harus kembali ke Palangka Raya untuk mengurus Ijazah dan SKHUN saya, sedangkan saya sendiri masih menyelesaikan beberapa hal yang harus diselesaikan terkait dengan kepindahan di Yogyakarta ini. Di sini mahalnya pendidikan sangat saya rasakan karena Ibu saya harus pulang pergi dengan peswat sebanyak empat kali (Palangka Raya – Yogyakarta) karena tidak ada pesawat langsung Palngka Raya – Yogyakarta. Persaingan dalam memperebutkan tempat di sekolah-sekolah negeri di kota ini sangatlah ketat, nilai – nilai hasil ujian nasional merupakan tolak ukur pertimbangan dapat diterima atau tidakkah suatu siswa di suatu sekolah negeri, dan syukurlah saya berhasil diterima di salah satu sekolah negeri di Yogyakarta, SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Kehidupan awal saya di Yogyakarta terasa sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya karena bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa, untungnya sedikit demi sedikit saya dapat menyesuaikan diri dan mampu mengerti dan berbicara bahasa Jawa, walaupun itu masih sebatas bahasa Jawa ngoko kepada teman – teman sebaya. Di sini saya berusaha untuk membagi waktu karena selain melaksanakan kegiatan belajar mengajar, saya juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Tonti (Pleton Inti) yang mengharuskan untuk rajin berlatih dan melatih kekuatan fisik. Saya juga merasakan bagaimana kehidupan anak kost karena walaupun hidup di rumah sendiri, saya harus mengurus berbagai kebutuhan sehari – hari sendiri karena orang tua saya tentu saja masih bekerja di kalimantan, Palangka Raya. Di sini mulai muncul cita – cita saya selanjutnya, yaitu saya ingin menjadi pegawai bank ataupun pegawai keuangan negara, bukan karena apa – apa namun cita – cita ini muncul begitu saja dalam pikiran saya.
Pada masa akhir di Sekolah Menengah Atas kegiatan belajar mengajar semakin bertambah dan cukup menyita waktu dikarenakan setiap siswa dituntut untuk masuk lebih pagi dan pulang lebih sore untuk mendapatkan hasil memuaskan pada saat Ujian Nasional kelak, ini cukup melelahkan… namun, seiring berjalannya waktu dan hasil Ujian Nasional diumumkan semunya terbayar… saya lulus dengan nilai yang memuaskan.
Berlanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya, untuk mendapatkan tempat di universitas saya saat ini bukanlah sesuatu yang mudah. Pada percobaan pertama, saya mengalami kegagalan pada percobaan jalur SNMPTN. Percobaan selanjutnya pun saya jalani yaitu melalui jalur SBMPTN dan UM UGM, dan syukur alhamdulillah pada kedua jalur tersebut saya diterima. Pilihan saya jatuh pada Ilmu Komputer dan Sistem Informasi dimana saya lulus melalui jalur UM UGM. Saya memilih untuk mengambil jurusan ini dikarenakan saya menyukai komputer dan hampir setiap hari kebiasaan saya adalah berurusan dengan komputer. Di sini muncul lagi beberapa cita – cita saya, yaitu ingin menjadi seorang programmer, web designer, dan animator namun hal ini tidaklah mudah mengingat saat ini saya tidak terlalu pandai dalam hal codding. Untuk itu di jurusan ini saya menimba ilmu dan berusaha meningkatkan kemampuan saya agar berguna untuk masa depan saya dan meraih cita – cita yang saya idam idamkan.
(klik gambar untuk memperbesar)
Related Articles
No user responded in this post
Leave A Reply